Rabu, 04 September 2013

Hal-Hal Unik Dari Group Idol AKB48 - Part 1


Belum Tau AKB48?
AKB48 adalah grup idol asal Jepang yang diproduseri Yasushi Akimoto. Dibentuk pada 7 Desember 2005, kelompok ini berbasis di gedung teater, dan terdiri dari 48 anggota perempuan yang dibagi menjadi 3 tim : Tim A, Tim K dan Tim B, yang masing-masing terdiri dari 16 anggota. Konsep awal dari pembentukan AKB48 adalah “Idol yang dapat kamu temui setiap hari”.

Grup ini memiliki gedung pertunjukan sendiri bernama Teater AKB48 (AKB Gekijo) di Akihabara, Tokyo. Acara pertunjukan diadakan 1 kali sehari dari hari Senin hingga Jumat, dan 3 kali sehari pada hari Sabtu dan Minggu. Harga tiket pertunjukan dibedakan berdasarkan umur dan jenis kelamin, ¥3.000 untuk penonton laki-laki dewasa, dan ¥2.000 untuk penonton perempuan atau anak-anak sekolah di bawah 18 tahun.

Sekarang sudah tau apa itu AKB48, nah sekarang hal-hal unik apa saja dari AKB48 ini?

Jumlah
Semua orang yg baru kenal AKB48 biasanya langsung tercengang mendengar soal “jumlah” di dalamnya. Sangat ga umum ada grup idol dengan jumlah anggotanya sebanyak 48 orang (lebih, malah), meski ujung2nya nanti bakal dibagi2 ke dalam tim. Tapi inilah AKB48, grup idol paling besar di dunia, dan hanya ada di Jepang.



Bukan cuma jumlah anggotanya, AKB48 juga punya angka lagu yg terhitung banyak dilihat dari debut mereka di tahun 2005. Jika dihitung totalnya ada 300 lebih. Tidak aneh karena untuk setiap tim memiliki susunan lagu (set-list) yg berbeda dalam performance di teater. Selain itu, AKB48 juga sudah melakukan performance lebih dari 2000x di teater (terhitung hingga tahun 2010). Itu pun belum termasuk dengan penampilan2 di TV.

Dengan jumlah yg serba “wah” itu, AKB48 berhasil membuktikan bahwa jumlah juga berpengaruh pada kesuksesan mereka.

Member
Apa yg membuat AKB48 berbeda dari grup idol lain selain jumlahnya itu? Tidak lain karena karakter member2nya yg unik. Perlu diketahui, ga semua member2 AKB tu good looking.. (this is the fact ). Yah, mau cantik ato imut ato chubby itu balik ke selera masing2 sih. Jadi kalo ada yg bilang “AKB48 cuma jual tampang/body”, pff…! salah besar.


Di Jepang, dimana yg namanya idol banyak dan mudah ditemui, para gadis ini berlomba2 untuk mendapat perhatian fans. Sebagai sebuah perusahaan, AKB48 sangat minimal dalam mempromosikan member2nya secara keseluruhan. Masing2 dari mereka harus bersandar pada popularitasnya untuk mendapatkan talent agency mereka sendiri. Member2 yang kurang populer mudah keluar, dan penggantinya mudah ditemukan dari ratusan gadis yg bermimpi menjadi terkenal. Kenyataan yang keras dari industri inilah, yg membuat gadis2 ini selalu rendah hati agar fans setia mendukungnya. Kontras sekali dengan diva complex dari bintang2 Barat. Inilah yg saya suka dari member2nya, idol yg benar2 menghargai fans-nya. Bahkan jika mendengar cerita orang2 yg pernah bertemu dan kenal langsung dengan mereka, dijamin ga ada kesan “idol” dari diri mereka, yg ada cuma “gadis biasa” yg kebetulan merupakan bagian dari grup idol yg sekarang lagi populer…

Bayangkan ketika dalam 1 kelompok kita dihadapkan dengan 48 karakter orang yg berbeda, pastinya banyak interaksi2 unik yg bisa kita lihat dari mereka bukan? Mungkin begitu kita mengenal salah seorang member dari luar, kita berpikir “ah, ga ada yg istimewa”. Tapi begitu kita lihat bagaimana cara mereka berinteraksi dengan orang/member lain, kita pun mulai mengenal sifat2 asli mereka sampai timbul pemikiran “oh, ternyata dia aslinya begini ya…”. Mungkin cuma hal2 sepele kayak gini yg saya dapat sejak mengenal AKB48, tapi perlahan saya jadi belajar bahwa ga semua yg kita lihat dari luar itu buruk.

Dari semua member yg ada, saya paling salut dengan member2 AKB generasi pertama (tim A). Kalo dipikir2, waktu mereka pertama kali terbentuk, belum ada yg bisa menjamin mereka bisa jadi se-booming ini selain pendirinya sendiri (Aki-P). Grup idol dengan anggota sebanyak 48 orang? Belum pernah ada dimanapun.. Tapi member2 generasi pertama yg masih bertahan sampai sekarang ini mampu membuktikan bahwa mereka bisa membawa nama AKB48 hingga terkenal seperti sekarang berkat usaha dan kerja keras mereka. Dan kalo melihat perjuangan mereka dari awal, saya hanya bisa mikir: mereka adalah orang2 yg luar biasa

Konsep
AKB48 terbentuk dari ide brilian pendirinya, Akimoto Yasushi (atau biasa dipanggil Aki-P) mengenai “grup idol yg sederhana”, “idol yg bisa kamu temui”. Kalo mau ketemu mereka, datang aja ke teater-nya yg ada di Akihabara. Mereka lah satu2nya grup idol dengan konsep teater di Jepang yg ada saat ini. FYI, Aki-P sendiri dulu pernah membentuk grup idol berbasis teater juga bernama “Onyanko Club” di tahun 1970-an. Grup tersebut sudah bubar, dan istri Aki-P adalah salah satu mantan personel dari Onyanko Club.


“Idol yg bisa kamu temui”, bagi saya ini merupakan kata2 yg luar biasa. Idol yg kita tau, adalah seseorang/sekelompok orang yg kita kagumi, kita sayangi, dan kita hormati karena talent yg mereka punya. Sosok mereka terasa begitu besar dan jauh bagi fansnya. Tapi dalam dunia AKB48, semua perasaan itu jadi sedikit berkurang karena mereka dibentuk supaya bisa dekat dengan fans-nya. Hal ini terlihat dari jarak antara panggung dengan kursi penonton di teater yg sangat dekat, serta kebiasaan mereka untuk ber-high five dengan penonton sambil berbaris seusai performance di teater.


Konsep AKB48 yg benar2 menekankan pada “kedekatan” antara idol dan fans-nya membuat mereka semakin terlihat menarik di mata saya. Baru kali ini saya melihat hubungan timbal-balik secara langsung, yg nyata, antara idol dengan fans-nya. Semua member2 AKB ditekankan untuk selalu bersikap terbuka pada fans-nya. Terbuka di sini maksudnya, mereka tidak perlu menutup2i kekurangan atau keburukan mereka, karena fans juga sadar bahwa idol pujaan mereka sekalipun juga manusia biasa. Semua perilaku, sifat, kebiasaan member2 AKB benar2 diekspos, baik di depan kamera maupun di depan fans secara langsung saat mereka tampil di teater. Gerak-gerik mereka yg terlihat wajar itulah yg membuat member2 AKB selalu terlihat sederhana dibanding idol2 manapun. Karena mereka sendiri juga sadar, tanpa fans mereka bukan siapa2.

Bagi fans anak kecil, mereka dijadikan idola. Bagi fans orang dewasa, mereka dianggap sebagai anak sendiri. Dan bagi fans seusia mereka, mereka lebih pantas dijadikan teman.

Lagu
Bagi orang2 yg belum terbiasa mendengar lagu2 idol jepang bisa jadi tidak suka dengan lagu2 AKB, mendengar suara membernya yg tipe2 “high pitch voice”. Awalnya saya juga berpikir demikian. Rasanya masih banyak penyanyi2 lain yg suaranya jauh lebih bagus daripada idol2 jepang. Tapi setelah mengenal AKB48 saya baru sadar, lagu tidak lebih dari sekedar gabungan musik, vokal, dan lirik. Mungkin lagu2 AKB tidak menonjol dari segi vokal, tapi setelah melihat lirik (versi transletan tentunya) dan mendengar musiknya, saya malah jadi terbiasa dengan lagu2 mereka (meski tidak semua). Contohnya lagu “Keibetsu shiteita aijou”. Waktu pertama kali dengar saya pikir biasa2 saja, tapi begitu mendengar orang lain yg mengcover lagu ini (yah mungkin karena suara si orang ini terdengar lebih bagus daripada AKB sendiri =_=), akhirnya saya jadi suka dengar lagu yg satu ini…


Rata2 lagu AKB memang easy listening dan gampang dihafal karena sifatnya monoton. Tapi di luar semua itu, jenis lagu AKB lebih beragam dan tidak hanya sekedar lagu untuk nge-dance. Mulai dari genre rock, pop, samba, ballad, rnb, latin sampai paduan suara.

Lirik
Kebanyakan lirik dalam lagu2 AKB48 bertema tentang cinta itu indah, cinta itu menyakitkan, dan hidup adalah perjuangan. Ada juga lirik yg maknanya agak kontroversi seperti tema bullying dan permasalahan2 kompleks yg sering dialami remaja2 Jepang. Lirik2nya dibuat dengan sangat menyentuh dan ekspresif sehingga mudah “sampai” ke hati para pendengarnya. FYI, semua lirik lagu AKB48 disusun oleh Aki-P sendiri.

Wota
Wota adalah otaku idol. Maniak idol. Istilah ini dipakai untuk mereka yg sangat tergila2 dengan idol2 Jepang. Umumnya para wota memiliki tarian khusus yg dinamakan “wotagei” ketika menonton konser idol-nya. Namun berbeda dengan wota idol lain, wota AKB48 tidak memiliki “wotagei”.


Sebagian besar penonton performance/konser2 AKB48 adalah wota. Mereka punya teriakan2 khusus saat suatu lagu dibawakan yg dinamakan “chant”. Kalo agan baru pertama kali lihat video konser AKB48 mungkin agak aneh dengar teriakan2 semacam ini dan menganggap mereka itu kumpulan “orang2 freak”. Tapi di situlah uniknya menonton konser idol Jepang. Mungkin kalo di sini kita nyebut teriakan2 itu kayak "yaa~ ee~" pas lagi nonton konser dangdut

Saya sendiri jadi tertarik dengan dunia wota sejak mengenal AKB. Wota sendiri bisa saya sebut sebagai “fans eksklusif”. Kenapa? Karena mereka adalah fans yg paling “sopan” pada idol-nya. Saya pernah baca dari sebuah sumber, seorang wota dilarang keras menyentuh member selain di area telapak tangannya (untuk handshake atau high-five). Kalaupun mereka tidak sengaja bertemu dengan member di tengah jalan, mereka tidak bisa sembarangan menyapa si member tersebut., iya kalo member-nya senang, kalau ngga? Si member ini bisa saja melapor ke pihak teater dan mereka akan membanned “wota nakal” tadi (teater punya daftar lengkap nama2 pengunjung).

“Sopan” kan? haha.. xD

Biar begimanapun, wota juga berperan besar dalam mempopulerkan idol2nya (termasuk AKB48). Mereka rela ngeluarin duit banyak2, hanya untuk membeli tumpukan keping CD single idol-nya dalam 1 hari rilis.

Kostum
Satu hal yg saya suka dari AKB48 adalah.. kostum2nya!


Yg membuat saya tertarik adalah kostum2 yg mereka pakai saat perform di teater. Umumnya berlaku 1 lagu = 1 kostum. Jadi setiap kali lagu tersebut dibawakan, mau lagu lama atau baru, sekalipun dibawakan di teater yang berbeda, oleh member yang berbeda, kostum yg dipakai ya yang itu2 juga (atau minimal dimodifikasi sedikit). Yg jelas tempat penyimpanan kostum2 mereka padat banget ditambah koleksi sepatu dan aksesoris2 lainnya.

Rasanya lucu aja melihat kostum2 lama yg pernah mereka pakai harus dipakai lagi oleh grup “adik23 mereka (kayak SKE dan NMB) untuk membawakan lagu yg sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar